hakikatnya logika matematika merupakan alat pembuktian
kebenaran sedangkan sebagai orang muslim kita harus meyakini kebenaran dalam
al-qur’an. Seperti hal.nya pada surat di bawah ini :
Pada surat Al-mu’minun ayat 102-103
Ayat
102 ”Barang siapa berat timbangan (kebaikan)nya maka mereka itulah orang-orang
yang beruntung” ayat 103 “Dan barang siapa ringan timbangan (kebaikan)nya maka
mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri mereka kekal di dalam
neraka”
Sehingga dari logika yang di
peroleh dapat di telaah maknanya :
“siapa
berat timbangan (kebaikan)nya maka mereka orang yang beruntung Dan siapa ringan
timbangan (kebaikan)nya maka mereka orang yang merugikan dirinya sendiri mereka
kekal di dalam neraka”
Pernyataan
terasebut mengandung implikasi dan konjungsi.
P = berat timbangan
(kebaikan)nya
Q = orang yang beruntung
R = siapa ringan timbangan
(kebaikan)nya
S = orang yang merugikan dirinya
sendiri mereka kekal di dalam neraka.
Deskripsi
nilai logika matematikanya adalah sebagai beriku :
Pernyataan
pertama :
( p à
q ) Ù ( r à s ) = B
“ jika
berat timbangan kebaikanya maka termasuk orang yang beruntung Dan jika ringan
timbangan (kebaikan)nya maka orang yang merugikan dirinya sendiri mereka kekal
di dalam neraka “
Pernyata.an
di atas bernilai benar sesuai dengan firman Allah SWT QS Al-mu’minun ayat
102-103
Pernyataan
kedua :
( p à
q ) Ù ( r à ~s ) = S
“ jika
berat timbangan kebaikanya maka termasuk orang yang beruntung Dan jika ringan
timbangan (kebaikan)nya maka bukan orang yang merugikan dirinya sendiri mereka
tidak kekal di dalam neraka “
Pernyata.an
di atas bernilai salah karna tidak sesuai dengan firman Allah SWT QS
Al-mu’minun ayat 102-103.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar