Berpikir merupakan ciri utama bagi manusia,
untuk membedakan antara manusia dengan makhluk lain. Maka dengan dasar
berpikir, manusia dapat mengubah keadaan alam sejauh akal dapat memikirkannya. Berpikir
merupakan proses bekerjanya akal, manusia dapat berpikir karena manusia
berakal. Akal merupakan salah satu unsur kejiwaan manusia untuk mencapai
kebenaran di samping rasa dan kehendak untuk mencapai kebaikan”.
Banyak para ahli menyebutkan bahwa matematika itu berhubungan dengan ide-ide atau konsep-konsep yang abstrak yang penalarannya bersifat deduktif,namun orang-orang sering menyebut matematika itu ilmu hitung.Selain itu, matematika juga bekerja melalui penalaran induktif yang didasarkan fakta dan gejala yang muncul untuk sampai pada perkiraan tertentu. Tetapi perkiraan ini, tetap harus dibuktikan secara deduktif, dengan argumen yang konsisten.
Banyak para ahli menyebutkan bahwa matematika itu berhubungan dengan ide-ide atau konsep-konsep yang abstrak yang penalarannya bersifat deduktif,namun orang-orang sering menyebut matematika itu ilmu hitung.Selain itu, matematika juga bekerja melalui penalaran induktif yang didasarkan fakta dan gejala yang muncul untuk sampai pada perkiraan tertentu. Tetapi perkiraan ini, tetap harus dibuktikan secara deduktif, dengan argumen yang konsisten.
Menurut
Galileo Galilei (1564-1642), seorang ahli matematika dan astronomi dari Italia,
“Alam semesta itu bagaikan sebuah buku raksasa yang hanya dapat dibaca kalau
orang mengerti bahasanya dan akrab dengan lambang dan huruf yang digunakan di
dalamnya. Dan bahasa alam tersebut tidak lain adalah matematika”. Berbicara
mengenai matematika sebagai bahasa, maka pertanyaan yang muncul kemudian adalah
dalam sudut pandang mana matematika itu disebut sebagai bahasa, dan apa
perbedaan antara bahasa matematika dengan bahasa-bahasa lainnya.
matematika dapat dipandang sebagai bahasa
karena dalam matematika terdapat sekumpulan lambang/simbol dan kata (baik kata
dalam bentuk lambang, misalnya ">=" yang melambangkan kata
"lebih besar atau sama dengan", maupun kata yang diadopsi dari bahasa
biasa, misalnya kata "fungsi" yang dalam matematika menyatakan suatu
hubungan dengan aturan tertentu antara unsur-unsur dalam dua buah himpunan). Bagi
dunia keilmuan, matematika memiliki peran sebagai bahasa simbolik yang
meungkinkan terwujudnya komunikasi yang cermat dan tepat.
Selain sebagai bahasa,
matematika juga berfungsi sebagai alat berpikir. Ilmu merupakan pengetahuan
yang mendasarkan kepada analisis dalam menarik kesimpulan menurut suatu pola
berpikir tertentu. Menurut Wittegenstein, matematika merupakan metode berpikir
yang logis. Berdasarkan perkembangannya maka masalah yang dihadapi logika makin
lama makin rumit dan membutuhkan struktur analisis yang lebih sempurna. Dalam
perspektif inilah maka logika berkembang menjadi matematika, sebagaimana yang
disimpulkan oleh Bertrand Russell, "matematika adalah masa kedewasaan
logika, sedangkan logika adalah masa kecil matematika"
Komunikasi yang terjadi dalam matematika
dapat terjadi, di antaranya dalam :
1) Dunia nyata,
ukuran dan bentuk lahan dalam dunia pertanian (geometri), banyaknya barang dan nilai uang logam dalam dunia bisnis dan perdagangan
(bilangan), ketinggian pohon dan bukit (trigonometri), kecepatan gerak benda
angkasa (kalkulus), peluang dalam perjudian (probabilitas), sensus dan data
kependudukan (statistika), dan sebagainya
2) Struktur
abstrak dari suatu sistem, antara lain struktur sistem bilangan (grup, ring), struktur penalaran (logika matematika), struktur berbagai
gejala dalam kehidupan manusia (pemodelan matematika), dan sebagainya.
3) Matematika
sendiri yang merupakan bentuk komunikasi matematika yang digunakan untuk pengembangan diri matematika.
Bidang ini disebut "matematika"
Matematika juga merupakan alat yang dapat memperjelas
dan menyederhanakan suatu keadaan atau situasi melalui abstraksi, idealisasi,
atau generalisasi untuk suatu studi ataupun pemecahan masalah. Kemampuan
menggunakan matematika sebagai cara bernalar yang dapat dialih gunakan pada
setiap keadaan, seperti berpikir kritis, berpikir logis, berpikir sistematis,
bersifat objektif, bersifat jujur, bersifat disiplin dalam memandang dan
menyelesaikan suatu masalah
Pentingnya matematika juga tidak lepas dari perannya
dalam segala jenis dimensi kehidupan. Misalnya banyak persoalan kehidupan yang
memerlukan kemampuan menghitung dan mengukur. Menghitung mengarah pada
aritmetika (studi tentang bilangan) dan mengukur mengarah pada geometri (studi
tentang bangun, ukuran dan posisi benda). Aritmetika dan geometri merupakan
fondasi atau dasar dari matematika
Kemampuan-kemampuan tersebut berguna bagi seseorang
untuk berpikir ilmiah dalam pendidikan dan berguna untuk hidup dalam
masyarakat, termasuk bekal dalam dunia kerja.
a) menggunakan
algoritma
b) melakukan
manipulasi secara matematika
c) mengorganisasikan
data
d) memanfatkan
simbol, tabel, grafik, dan membuatnya
e) mengenal dan
menemukan pola
f) menarik
kesimpulan
g) membuat
kalimat atau model matematika
h) membuat
interpretasi bangun geometri
i)
memahami pengukuran dan satuannya
j)
menggunakan alat hitung dan alat
bantu lainya dalam matematika, seperti tabel matematika, kalkulator, dan
komputer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar