Kamis, 12 Januari 2017

LOGIKA MATEMATIKA DALAM AL-QUR’AN SURAT AL-MU'MINUN AYAT (102-103)




LOGIKA MATEMATIKA DALAM AL-QUR’AN

hakikatnya logika matematika merupakan alat pembuktian kebenaran sedangkan sebagai orang muslim kita harus meyakini kebenaran dalam al-qur’an. Seperti hal.nya pada surat di bawah ini :
Pada surat Al-mu’minun ayat 102-103
Ayat 102 ”Barang siapa berat timbangan (kebaikan)nya maka mereka itulah orang-orang yang beruntung” ayat 103 “Dan barang siapa ringan timbangan (kebaikan)nya maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri mereka kekal di dalam neraka”
                Sehingga dari logika yang di peroleh dapat di telaah maknanya :
“siapa berat timbangan (kebaikan)nya maka mereka orang yang beruntung Dan siapa ringan timbangan (kebaikan)nya maka mereka orang yang merugikan dirinya sendiri mereka kekal di dalam neraka”
Pernyataan terasebut mengandung implikasi dan konjungsi.
                P = berat timbangan (kebaikan)nya
                Q = orang yang beruntung
                R = siapa ringan timbangan (kebaikan)nya
                S = orang yang merugikan dirinya sendiri mereka kekal di dalam neraka.
Nilai kebenaran implikasi dan konjungsi
p
q
r
s
pàq
ràs
(pàq) Ù (ràs)
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
S
B
S
S
B
B
S
B
B
B
B
B
B
S
S
B
B
B
B
S
B
B
S
B
S
B
S
B
S
S
S
S
B
S
S
B
S
B
S
B
S
S
S
S
B
S
S
B
B
B
B
B
B
S
B
B
S
B
S
S
S
B
S
B
B
B
B
S
B
S
S
B
B
B
S
S
B
B
B
B
B
S
S
B
S
B
S
S
S
S
S
B
B
B
B
S
S
S
S
B
B
B


Deskripsi nilai logika matematika adalah sebagai berikut :
1.          Pernyatan pertama (pàq) Ù (ràs) = B
“jika berat timbangan kebaikanya maka ia termasuk orang yang beruntung dan jika ringan timbangan kebaikanya maka ia termasuk orang yang merugi “
Pernyatan tersebut bernilai benar sesuai dengan firman Allah surat Al-mu’minun
2.          Pernyatan ke dua (pàq) Ù (rà~s) = S
“jika berat timbangan kebaikanya maka ia termasuk orang yang beruntung dan jika ringan timbangan kebaikanya maka ia tidak termasuk orang yang merugi “
Pernyatan tersebut bernilai salah karna tidak sesuai dengan firman Allah Qs. Al-mu’minun (102-103) bahwa orang yang ringan timbangnya maka ia termasuk orang yang merugi dan mereka kekal didalam neraka”
3.          Pernyatan ketiga (pàq) Ù (~ràs)
“jika berat timbangan kebaikanya maka ia termasuk orang yang beruntung dan jika ia tidak  ringan timbangan kebaikanya maka ia termasuk orang yang merugi “
4.          Pernyatan ke empat (pàq) Ù (~rà~s) = B
“jika berat timbangan kebaikanya maka ia termasuk orang yang beruntung dan jika ia tidak  ringan timbangan kebaikanya maka ia tidak termasuk orang yang merugi “
Pernyatan tersebut bernilai benar sesuai dengan firman Allah.
5.          Pernyatan kelima (pà~q) Ù (ràs) = B
“jika berat timbangan kebaikanya maka ia tidak termasuk orang yang beruntung dan jika ia ringan timbangan kebaikanya maka ia termasuk orang yang merugi “
6.          Pernyatan ke enam (pà~q) Ù (rà~s) = S
“jika berat timbangan kebaikanya maka ia tidak termasuk orang yang beruntung dan jika ia ringan timbangan kebaikanya maka ia tidak termasuk orang yang merugi “
7.          Pernyatan ke tujuh (pà~q) Ù (~ràs) = S
”jika berat timbangan kebaikanya maka ia tidak termasuk orang yang beruntung dan jika ia tidak  ringan timbangan kebaikanya maka ia termasuk orang yang merugi “
8.          Pernyatan ke delapan (pà~q) Ù (~rà~s) = S
“jika berat timbangan kebaikanya maka ia tidak termasuk orang yang beruntung dan jika ia tidak  ringan timbangan kebaikanya maka ia tidak termasuk orang yang merugi “
9.          Pernyatan ke Sembilan (pàq) Ù (ràs) = B
“jika ia berat timbangan kebaikanya maka ia termasuk orang yang beruntung dan jika ia tidak  ringan timbangan kebaikanya maka ia termasuk orang yang merugi “
Pernyatan ini benar karna sesuai dengan firman allah
10.      Pernyatan ke sepuluh (~pàq) Ù (rà~s) = S
“jika ia tidak berat timbangan kebaikanya maka ia termasuk orang yang beruntung dan jika ringan timbangan kebaikanya maka ia tidak termasuk orang yang merugi “
11.      Pernyatan ke sebelas (~pàq) Ù (~ràs) = B
“jika ia tidak berat timbangan kebaikanya maka ia termasuk orang yang beruntung dan jika tidak ringan timbangan kebaikanya maka termasuk orang yang merugi “
12.      Pernyatan ke duabelas (~pàq) Ù (~rà~s) =  S
“jika ia tidak berat timbangan kebaikanya maka ia tidak termasuk orang yang beruntung dan jika ia tidak  ringan timbangan kebaikanya maka ia tidak termasuk orang yang merugi “
13.      Pernyatan ke tiga belas (~pà~q) Ù (ràs) = B
“jika iatidak berat timbangan kebaikanya maka ia tidak  termasuk orang yang beruntung dan jika ia ringan timbangan kebaikanya maka ia termasuk orang yang merugi “
14.      Pernyatan ke empat belas (~pà~q) Ù (rà~s) = s
“jika iatidak berat timbangan kebaikanya maka ia tidak  termasuk orang yang beruntung dan jika ia ringan timbangan kebaikanya maka ia tidak termasuk orang yang merugi “
Pernyatan ini salah karna tidak sesuai dengan Qs.Al mu’minun
15.      Pernyatan ke lima belas (~pà~q) Ù (~ràs) = B
“jika iatidak berat timbangan kebaikanya maka ia tidak  termasuk orang yang beruntung dan jika ia tidak ringan timbangan kebaikanya maka ia tidak termasuk orang yang merugi “
16.      Pernyatan ke enam belas (~pà~q) Ù (~rà~s) = B
“jika iatidak berat timbangan kebaikanya maka ia tidak  termasuk orang yang beruntung dan jika ia tidak ringan timbangan kebaikanya maka ia tidak termasuk orang yang merugi “
Pernyatan berikut bernilai benar karna sesuai dengan firman allah Qs.Al mu’minun (102-103)
Dari pernyatan-pernyatan tersebut juga di jelaskan pada ayat (QS. Al-Anbiya’: 47) dan (QS. Al-A’raf: 8-9)
Ø  Pada ayat (QS. Al-Anbiya’: 47)
Allah Ta’ala berfirman:
.
وَنَضَعُ الْمَوَازِيْنَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلاَ تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا وَإِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا وَكَفَى بِنَا حَاسِبِيْنَ (47)
Artinya:
“Dan Kami akan tegakkan timbangan yang adil pada hari Kiamat, sehingga tidak seorang pun yang dirugikan walaupun sedikit. Jika amalan itu hanya seberat biji sawipun, pasti Kami akan mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat  perhitungan. (QS. Al-Anbiya’: 47)
Ø  Dan Pada ayat lain juga di jelaskan (QS. Al-A’raf: 8-9)
أَنْفُسَهُمْ بِمَا كَانُوا بِآيَاتِنَا يَظْلِمُونَ (9)-  (الأعراف: 8-9)
Artinya:
“Timbangan pada hari itu (menjadi ukuran) kebenaran, barangsiapa yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung, Dan barangsiapa yang ringan timbangan (kebaikan) nya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, karena mereka  mengingkari ayat-ayat Kami.” (QS. Al-A’raf: 8-9)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar